Pendahuluan

Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu’alaikum. Halo, selamat siang saudaraku. Bagaiaman kabar kalian ? sebentar lagi aktivitas perkuliahan segera dimulai loh bahkan ada yang sudah mulai dari beberapa minggu lalu. Sebelum masa liburan gue habis, gue tiba-tiba teringat pengen cerita di blog tentang OPAK ini :D. Sungguh seru loh masa orientasi itu tidak seperti yang dulu-dulu yang masih mengandung unsur ‘perpeloncoan’ dari para senior. Tapi sekarang sudah ga zaman lagi broooo.

Jalannya OPAK

Meski terkesan rada membosankan tidak seperti tahun – tahun sebelumnya, karena persyaratan yang begitu ngantri banyak, kesannya sama juga karena kita baru kenal dong dengan teman seangkatan atau kakak senior yang garang ga punya uang  (Kece-kece dibacanya). Bagi yang ingin melihat catatan saya di test TOEFL dan TOAFL bisa baca ini : Pengalaman Test TOEFL dan TOAFL,namun masalah kedisiplinan masih dijaga kok liat tuh di setiap masa orientasi pasti ada yang namanya kakak komdis dengan tatapan tajam di matanya sampe menusuk jauh kedalam sukma .

Persayaratan OPAK tahun ini dapat dihitung meski begitu mengerjakannya butuh waktu juga kawan juga ketulusan dan keihklasan hati juga ciyeee haha. Mulai dari buat Letter Of Happiness, Foto dan TTD sama senior yang jumlahnya banyak banget, serta lu harus melakukan kebaikan dan akhirnya diabadikan (Kayak ga ikhlas ya haha).

Acara hari pertama sampai akhir

Acara Hari pertama Gladi bersih OPAK 2016 yang dimulai harus registrasi di Kampus 2 (Karena gue jurusan Psikologi) jam 06.00 – 06.30 WIB. (Bagi yang belom pernah datang ke UIN Jakarta baca ini dulu Road to UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Kalo telat siap aja tuh kakak KomDis nya langsung beraksi :D. dan pulangnya jam 15.30 WIB lama banget ya. Terus acara selanjutnya itu pulang jam 17.40 terus wkwkwk :D. Jadi bagi kalian tahun depan (kelamaan ya wkwk) siapain aja tuh berangkat subuh balik magrib dan pas pulang tugas atau syarta opak yang harus dipenuhi harus diselelsain :D.

Di OPAK kali ini yang bernuansa “Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama sebagai Tiang Pembangunan” ini kita diberikan pengenalan tentang kampus UIN SyaHid (Ya iyalah masa kampus lain wkwk). Dengan tema itu kita diberikan sebuah suntikan pentingnya memahami Agama (Islam) tanpa membawa sosok radikalisme. Karena dalam islam kita tidak diajarkan hal tersebut. Juga menurut pemateri kita harus benar-benar paham secara menyeluruh arti dari “Syahid” dan “Jihad Fii Sabilillah”. Di UIN SyaHid memang akhir-akhir ini sering gencar diberitakan alumnusnya atau mahasiswa ikut gerakan radikal, tapi kita di kampus tidak diajarkan hal tersebut. Pemateri menegaskan kita harus selektif dan kritis dalam menerima informasi serta mencari tahu asal usul dari seorang yang disebut “Ustad”. Bukan berarti kita ber-Suudzan melainkan menggunakan hak bertanya. – Argumen pemateri OPAK dengan di modifikasi dari penulis ( The trainer’s argument on OPAK with modificate from the author).

OPAK kali ini kita banyak mendengarkan kuliah atau pengenalan berbagai kehidupan kampus mulai dari administrasi, akademik atau UKM. Untuk OPAK kali ini di UIN SyaHid punya tamu undangan yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga yaitu H. Imam Nahrawi. Beliau menyempatkan diri bergabung bersama ribuan MaBa UIN. Beliau memberikan beberapa pesan yang di antaranya kita harus melakukan yang terbaik dalam segala hal, yang sambungnya beliau tidak pernah bercita-cita jadi menteri tapi hanya berusaha melakukan yang terbaik. Tutur alumni UIN Jakarta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan tersebut.

Sudahlah begitu saja gue kurang ahli dalam bercerita pengalaman sendiri :D. Jika ada yang ingin kalian tanyakan, tanyakan saja. Jika ada yang kurang jelas, jelaskan saja. Dan jika lu pengen duit jangan minta ya berusaha wkwkw.

Penutup

Jika kalian mahasiswa Psikologi, tahu dong apa ini dan artinya ? Hayo yang bisa jawab yang gak bisa sama kayak gue wkwkwk. Mau tau perjalanan saya masuk ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cek di sini ya : Awal Berjumpa dan Belajar Asik dengan Zenius.

Sumber

Sumber : My first own experience journey in Psychology Faculty, Syarif Hidayatullah Jakarta State Islamic University.