Menyapamu dalam Diam dan Do’a

oleh | 14 Apr 2017 | Sastra

sunset-284524_960_720
Coba baca tuh katanya.

Pendahuluan

Diam dan menyapa mu dalam lantunan do’a sampai Allah memberikan restu yang Hakiki.
Do’a dalam Diam “Tidak ada seorang muslim pun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”. (H.R. Muslim no. 912).

Menyapamu dalam Do`a

Ketika aku mulai menuliskan kata hidup

Jari jemariku berhenti kaku membisu

Ketika aku mulai menumpahkan sebuah kisah

Danau tintaku menolak memberikan tempatnya

Api berbunga seakan bergejolak dalam dada

Rasa yang berkobar mengibar syahdu

Ingin rasanya ku ceritakan wahai pujanggaku

Namun ada yang maha mengetahuinya lebih dulu

Di malam yang gelap bersama terangnya bintang

Aku mencurahkan sesuatu yang ditolak oleh danau tintaku

Ku labuhkan kepada sang illahi untuk bermunajat

KepadaNya pula aku meminta taubat

Supaya raga dan hati ini terhindar maksiat

Segelintir air menyusur jatuh ke dalam pintaku

Membasahi bibir yang terus memujaMu

Sembari ku panjatkan do’a-do’a harapan

Harapan yang mengukuhkan keteguhan

Keteguhan menunggunya hingga Tuhan merestui

Meskipun benakku mengetahui suatu hal pasti

Penantian ini  berlabuh sendiri tanpa arah tentu

Jikalau berlabuh ke hulu yang bukan pelabuhanku

Do’aku tetap menyertai bahagainya berlabuhmu

Walaupun larat hati dan menikam sanubari

Semoga dipertemukan di alam syurgaNya kelak nanti

Namun takdir, suatu yang baru tidak akan bisa  tahu

Hanya kepada yang Esa-lah aku menyerahkan urusanku

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: