Ibu, Aku Ingin Menangis

oleh | 16 Jan 2018 | Sastra

Pendahuluan

Yosh Assalamu’alaikum, selamat pagi. Masih dalam suasana liburan semesteran, tapi tetep serasa engga libur karena banyak tugas dan kegiatan wkwk. Ya begitulah namanya juga hidup kalua hanya berdiam diri statis ya mungkin kita ga bakal ketemu si doi atau keberkahan hidup kayak gitu, karena kebahagian itu bisa dating dari lingkungan eksternal, mengenai kebahagian bisa kunjungi [Mengoptimalkan Sistem Syaraf Untuk Kebahagiaan].

Karena itu, kalua hanya menyendiri pasti termenung gitu wkwk. Malah ngalor ngidul wkwk. Atau bisa sekalian ngisi survei saya tentang kebahagiaan di [Formulir survey mengapa kita bahagia]. Langsung saja yuk, meski statement ini tidak sesuai dengan isi puisi di bawah, but relevan untuk mengawali pagi dengan mengingat sang Ibu kita J.


Ibu Aku Ingin Menangis

Bu . . . Aku ingin menangis sekencang-kencangnya

Tanpa rasa malu setiap kali mengeluarkan tangisan

Berteriak sekeras mungkin agar mereka tahu aku sedang menangis

Tapi aku sudah dewasa dan bukan lagi seorang bocah

    Sesekali ada saja bu yang membuat aku ingin menangis

    Entah karena sesuatu dari segala sesuatu

    Aku ingin menangis di pundakmu ibu

    Membasahi pundah dan badanmu dengan air mata tangis

Semua jika terjadi pun sudah tak bisa kembali berhail

Iya bu . . . itu hanya khayalanku merindumu disini

Di dunia ini, tempat aku dilahirkan karena dirimu

Semoga ibu tersenyum bahagia melihatku dari surga.


Puisi.

Ibu, Aku Ingin Menangis

Septiko.RG

Konten ini merupakan tulisan dari salah satu pengunjung blog arifkeisuke.com, isi atau maksud di dalamnya merupakan hak milik dan tanggung jawab pengirim tulisan.

Penutup

pexels-photo-125457.jpeg
Source : Pexel

Oke itu saja untuk kali ini. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Let’s us start the day with a smile. Don’t have a regret in the life, because the life is just once. If we have a ttime to regret what our decide, it is better to do a positive thing than to regret our life. Spreading the benefit to others it can make us happy. We can feel that our selves is useful and meaningful for people. Jangan lupa melihat langit biru ketika tidak memiliki inspirasi, dan ketika penat.

Bagi anda yang memiliki tulisan ataupun saran mengenai blog ini silahkan kirim ke e-mail : aripviker@gmail.com. Tulisan yang dikirim boleh berupa apapun sesuai dengan label yang tersedia dalam blog ini namun tidak mengundang pelanggaran, dan akan dimuat atas nama pengirim sendiri. Terima kasih J

0 Komentar

Trackbacks/Pingbacks

  1. Bahan Renungan untuk mu, Mahasiswa Berbeasiswa – Arif Keisuke - […] Ibu, Aku Ingin Menangis […]

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *