Surat Dari Masa Lalu. Antara Refleksi dan Kenangan yang Terabaikan

oleh | 5 Mar 2018 | Sastra

Pendahuluan

Yosh, Selamat pagi. Hari ini saya lebih awal membuat postingan, tapi engga terjadwal juga sih hehe. Namun, ya diusahakan.

Oke temen-temen, pernah merasa ga ketika kecil kita mengagumi masa dewasa atau depan yang mungkin indah dalam benak ?. Pokoknya menjadi dewasa itu enak, bisa bepergian kemana-mana, bisa jajan tanpa batasan uang, bisa pulang larut, atau berkuasa dan kuat dsb ?. Mungkin itu ada ketika kita lagi kecil ya. Dan setelah menjadi dewasa, apa yang dipikirkan kalian tentang masa lalau ?. hehe. Kalau ini tergantung persepsi temen-temen, mau menganggap sebuah perjalanan hidup sebagai sesuatu yang membanggakan (bersyukur) atau menyesal dengan keadaan (baca cara bahagia atau seputar kebahagiaan disini : Mengoptimalkan sistem saraf untuk kebahagiaan). Yang pasti, itu dirasakan kita sendiri dan bisa pilih mana yang lebih baik . Let’s us check it out hopefuly it can be a motivation for you in this morning.

Surat Dari Masa Lalu

pexels-photo-612800.jpg
Source : Pexel

Hai diriku di masa depan, sedang apa kamu hari ini ?.

Ah, aku tahu pasti sekarang sedang akrab dengan gadget mu

Dan deadline sana sini yang menuntut waktumu

Apakah kamu masih teringat dengan ku

Sebagian dirimu yang terjebak di lain waktu

    Apa kau menghabiskan waktumu dengan baik ?

    Atau kau masih terjebak bersamaku

Enggan beranjak dari tempat lamamu

Seakan masih punya waktu untuk menggapai rencana masa lalu

Rencana seakan jadi usang yang kalah melawanku

Karena pikiranmu pergi ke tepianku


Kamu datang kepadaku begitu massif akhir-akhir ini

Dan membual padaku demi melupakan keluhanmu padaku

Bukan hanya mengeluh, tapi juga mengenang

Terkenang dalam campur aduk rasa kasihan

Dalam memandang anak zaman sekarang

Mereka, entah kita, berkicau zaman kita lah yang lebih bahagia

Dengan kebanggaanya bermain menggerakan motoriknya bersama teman sebaya,

Bahkan sampai lupa waktu pulang, bahkan sampai dijewer ema.

Bermain bersama, bertukar tawa, dan berbagi cerita, begitulah kegiatan kesehariannya.

old-letters-old-letter-handwriting-51331
Source : Pexel

Apalagi ditambah dengan tren tayangan televisi zaman dahulu

Yang menayangkan banyak kartun di hari minggu

Dari pagi buta sampai waktu menaiknya suhu

Mereka membanggakan tayangan doraemon, shincan, beyblade, tamiya, dan lainnya

Yang tayang bergiliran pada channel rcti dan indosiar

Aku memang menyenangkan untuk diingat, bahkan terkadang jadi jumawa

Karena bisa merasakan apa yang tidak anak sekarang rasakan

Kamu berbisik padaku, ingin rasanya mengulang kenangan

Tapi itu membuatku masygul, kau mengingkari perkataanmu

Bahkan kau tidak mengingat sebagian rupaku

Dulu, kamu mengagumi kawan yang tidak pernah ku jumpa

Kawanku itu bernama orang dewasa

Kamu mengaguminya, ingin jadi dirinya

Bisa memanjat pohon tinggi, punya kenalan banyak, dan sekolah ke kota

Namun, sekarang kamu malah terbenam dalam kesengsaraan


Meminta sang waktu memutar keadaan

Kembali kepada suatu ketika

Ketika kamu akan jadi dewasa dan bisa menggapai angkasa

Tapi kamu kalah dengan masalah

Hanya mengingatku sebagian , tidak berani memandang keseluruhan

Diamana keberanianmu yang dulu ?

Yang mampu mengarungi samudera masa depan dengan keyakinan

Tanpa keraguan, kau memutuskan apa yang diinginkan.

Penutup

pexels-photo-355966
Gambar dari : Pexel

Semoga bisa memotivasi temen-temen semuanya, atau mungkin memberikan beberapa kenangan. Dan tetap lah bersyukur dan jangan lupakan masa lalu buatlah ia menjadi panduan untuk diterapkan di masa depan. Sebenernya sih ini provokasi temen-temen supaya indak bingung hehe seperti dalam artikel ini (Kamu Anak Muda dan Masih Bingung ?).

Bagi kamu yang memiliki kritik dan saran yang bersifat membangun blog ini dan atau memiliki artikel yang ingin dimuat dalam blog ini silahkan kirimkan tulisanmu ke e-mail berikut : aripviker@gmail.com

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: