Pendahuluan
Kali ini Arif Keisuke akan mengupas resensi buku kiai ujang di negeri kanguru karya Gus Nadir (Nadirsyah Hosen). Dalam buku ini Gus Nadir menjelaskan persoalan seputar Islam sehari-hari dengan bahasa yang ringan. Bahasan buku kiai ujang di negeri kanguru ini sangat mengalir, yaitu Ujang yang memberikan dakwah yang damai. Penasaran ga? Lanjut baca artikel resensi kiai ujang di negeri kanguru nya ya.
Baca juga: Melatih Untuk Mengurngi Emosi dan Pikiran Negatif Secara Praktis – Resensi Buku Filosofi Teras
Gus Nadir selalu aktif dalam dakwahnya untuk menyerukan bahwa Islam itu penuh dengan rahman dan rahim. Itu bisa dilihat dari akhlak Nabi Saw., yang sempurna (Al-Qur`an adalah akhlak Nabi Muhammad Saw). So, bagi yang suka beristinbath dengan gegabah ketika dakwah bisa disimak dulu artikel resensi kiai ujang di negeri kanguru sebelum membacanya.
Oke yuk mari lanjutkan baca artikel dengan judul lengkapnya Mengenal Perbandingan Mazhab dan Islam yang Luwes dari Australia; Resensi Kiai Ujang di Negeri Kanguru Karya Nadirsyah Hosen.
Mengenal Perbandingan Mazhab dan Islam yang Luwes dari Australia; Resensi Kiai Ujang di Negeri Kanguru Karya Nadirsyah Hosen
Informasi Buku
Judul Buku : Kiai Ujang Di Negeri Kanguru; Menjelajahi Mazhab – Mazhab Menjawab Persoalan Sehari – Hari
Penulis : Nadirsyah Hosen
Genre : Islam
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Noura Books
Tahun : 2015 (awal); 2019 (Cetakan baru)
Halaman : 276
ISBN : 978-602-385-804-0
Biografi Penulis
Nadirsyah Hosen lahir pada tanggal 8 Desember 1973 merupakan Rais Syuriah PCI (Pengurus Cabang Istimewa) Nahdlatul Ulama (NU) di Australia dan New Zealand. Beliau menempuh pendidikan S1 UIN Jakarta dengan jurusan Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum. Kemudin melanjutkan ke Graduate Diploma in Islamic studies & Master of Arts with Honours dari Universitas New England. Tidak sampai disitu, kiprah S2 berlanjut di Master of Laws Universitas Nothern Territory.
Baca juga: Belajar Mecintai Saudara Sebangsa Indonesia – Resensi Mencari Sila Kelima Oleh Audrey Yu Jia Hui
Selanjutnya beliau meraih dua gelar doktor masing masing dari Ph.D in Law dari Universitas Wollongong dan Dr. In Islamic Law dari National University of Singapore(NUS). Mantap sekali bukan? Ini disamping pendidikan mondok beliau ya. Tercatat beliau belajar Bahasa Arab dan Hadits dari Dr. K.H. Ali Mustafa Yaqub di Darus Sunnah International Institute Ciputat.
Nama beliau sudah malang melintang dalam bidang hukum. Saat ini beliau aktif sebagai dosen tetap di Monash University dalam Monash Law School, Australia. Beliau juga aktif menjadi pengurus Ma`had Aly Pesantren Raudhatul Muhibbin di Caringin, Bogor bersama Dr. K.H. Luqman Hakim. Oh iya, beliau juga aktif di medsos loh, terutama twitter di akun @na_dirs.
Ulasan Buku dan Petikan Pesannya
Pertama kali membaca buku ini, saya mengira akan menjelaskan perbandingan mazhab dengan cara monoton. Setelah membaca buku ini, ternyata sangat asyik dan penuh dengan ilmu yang menyejukan. Gus Nadir mampu membalut ilmu berat mengenai hukum suatu perkara sehari-hari dengan cerita lakon Ujang yang berdakwah di Australia. Bahasanya mengalir dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
Dalam buku ini, pembahasan di mulai dari kehidupan Ujang yang berusaha mendapatkan beasiswa studi ke luar negeri (Australia), dan kisah dengan guru spiritual atau Tasawufnya, Haji. Yunus. Kemudian plot masuk berlatar di Australia. Disini Gus Nadir menyinggung permasalahan sehari-hari bagi warga Indonesia khususnya ketika pergi ke negeri yang mayoritas non-muslim.
Baca juga: Makna Sebuah Keluarga dan Hidup dengan Boneka – Resensi Buku The Puppeteer
Pertama kali ketika Ujang datang masalah pertama yaitu makanan halal itu seperti apa jika di negera non-muslim, kemudian beliau menjabarkannya dengan sangat renyah. Begitu juga dengan masalah lain seperti, Jum`atan ketika waktu belajar bagaimana, pendirian masjid, berwudhu dan masalah lainnya. Penjelasannya yaitu Ujang bisa disuruh berdakwah kepada jamaah di Australia, diskusi dengan beberapa orang atau juga diskusi dengan seseorang (yang udah baca pasti ngerti wkwk). Intinya seperti kehidupan sehari-hari kiai muda saja yang luas akan ilmunya.
Pesan yang ingin disampaikan oleh Gus Nadir dalam buku ini yaitu, Islam itu merupakan agama yang tidak kaku. Islam itu merupakan agama yang fleksibel dan mudah. Kemudahan Islam bisa dimengerti bagi orang yang memang tahu akan ilmunya, dan mau menerima perbedaan cara atau melaksanakan Islam. Dalam Islam ada keringanan bagi orang yang memang memiliki udur atau halangan namanya rukhsah. Jadi Islam itu memudahkan dan memang mudah, bagi yang tahu.
Baca juga: Cerminan Perlakuan Pada Anak Spesial Dalam Pendidikan – Resensi Buku Totto Chan Gadis Cilik Di Jendela
Islam merupakan agama yang penuh dengan kasih sayang. Dimana gus nadir mencoba memberikan pandangan atau wawasan kepada kita dakwah dengan cara yang baik, tidak menghakimi satu sama lain atau juga menerima perbedaan di setiap pandangan ulama mazhab. Keramahan lainnya yaitu ketika beliau menceritakan bagaimana kita harus mengedepankan akhlak mulia dibandingkan dengan pertentangan fiqih ketika berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu juga, dalam buku ini mengajarkan bahwa Islam itu merupakan lautan ilmu yang luas. Gus Nadir memberikan stimulus bagi kita bahwa Islam itu menantang kita untuk menjadi orang yang berilmu. Karena dengan ketidaktahuan akan menuai sikap yang takabur dan salah kaprah.
Link Download dan Baca Buku Kiai Ujang di Negeri Kanguru
Bagi kamu yang ingin membaca atau mengunduh buku Kiai Ujang di Negeri Kanguru harus membelinya di google playstore jika ingin dalam bentuk pdf. Kisaran harga di play store (play book) yaitu Rp. 34.650 (Play book: Nadirsyah)
Baca juga: Menyambut Kematian dengan Jiwa Bahagia, Resensi Buku Psikologi Kematian
Namun bagi kamu yang tidak terbiasa dengan membaca buku dengan e-book, kamu bisa membelinya di toko terdekat dengan rumahmu atau di toko online. Uang yang harus kamu keluarkan untuk membeli buku ini di toko online berkisar di Rp. 70.000 – Rp. 90.000. Jika ingin yang gratis minta aja ke gus Nadirnya wkwk.
Buku Lain Karya Gus Nadirsyah Hosen
Gus Nadir termasuk orang yang sangat produktif membuat tulisan di tenga kesibukannya loh. Bahkan ada tulisan beliau yang jadi rujukan dalam perkuliahan di kampus Australia loh. Berikut beberapa tulisan Gus Nadir yang berhasil saya kumpulkan:
- Tafsir Al-Qur`an di Medsos: Mengkaji Makna dan Rahasia Ayat Suci pada Era Media Sosial (2019)
- Saring Sebelum Sharing (2019)
- Islam Yes, Khilafah No (2018)
- American Journal of Islamic Social Sciences 21:2 (Co-Author)
- Research Handbook on Islamic Law and Society (2018)
- Law and Religion in Public Life: The Contemporary Debate (2011, with Richard Mohr)
- Shari`a & Constitutional Reform in Indonesia (2007)
Daftar Pustaka
- Hosen, N., (2019), Kiai Ujang Di Negeri Kanguru; Menjelajahi Mazhab-Mazhab Menjawab Persoalan Sehari-hari, Jakarta: Noura Books.
- Wikipedia/Nadrisyah
Penutup
Oke, untuk kali ini hanya cukup sampai di sini saja ya. Semoga bisa mendapatkan manfaat dari apa yang sudah dibaca ini. Jika kamu merasa perlu untuk membagikan, silahkan untuk membagikannya ke orang lain. Yuk saling memahami dan bertoleransi sesama manusia, baik seiman, senegara atau apapun yang penting manusia dan juga menjaga alam jangan lupa. Terima kasih
Bagi kamu yang memiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di website ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamat e-mail berikut: Aripviker@gmail.com
Kata kunci: Resensi buku kiai ujang di negeri kanguru, review kiai ujang di negeri kanguru, download buku kiai ujang di negeri kanguru, resensi buku gus nadir
info yang sangat bermanfaat , bisa untuk menambah referensi kalau mau memilih buku