Pendahuluan
Kali ini Arif Keisuke akan memuat artikel mengenai resensi buku kagum kapada orang Indonesia karya Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun. Sebenernya saya juga tidak ingin memberi judul ini sebuah kritik, tapi sanjungan kepada bangsa Indonesia. Dengan memiliki segala kelebihan dibanding negara lain, harusnya kita berbangga hati untuk berindonesia.
Baca juga: Belajar Mecintai Saudara Sebangsa Indonesia – Resensi Mencari Sila Kelima Oleh Audrey Yu Jia Hui
Coba saja lihat negara mana yang bisa dijuluki si anak baik selain Indonesia? Tidak ada. Malaysia juga dulunya merupakan murid dari Indonesia, namun karena muridnya telaten dan tekun ya Indonesia cukup tawadhu saja. Biasanya begitu kan, murid harus melebih gurunya. Baca saja yuk resensi buku kagum kepada orang Indonesianya.
Yuk baca artikel dengan judul lengkapnya Sebuah Kritik Halus terhadap Indonesia dari Cak Nun – Resensi Buku Kagum kepada Orang Indonesia Karya Emha Ainun Nadjibsampai tuntas!
Sebuah Kritik Halus terhadap Indonesia dari Cak Nun – Resensi Buku Kagum kepada Orang Indonesia Karya Emha Ainun Nadjib
Informasi Buku

Judul Buku : Kagum kepada Orang Indonesia
Penulis : Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Genre : Kehidupan, Fiksi, Opini
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Bentang (PT Bentang Pustaka)
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun : 2015
Tebal : 78 halaman
ISBN : 978-602-291-133-3
Tentang Penulis

Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun merupakan seorang seniman, budayawan, kiyai, penulis, ilmuwan, sastrawan dan lainnya. Cak Nun dikenal dengan aktivitasnya saat ini dengan jemaah atau Masyarakat Maiyah, kalau di Jakarta biasanya malam jumat minggu ke 2 dengan tajuk Kenduri Cinta. Beliau lahir di Jombang tanggal 27 Mei 1953. Selama hidupnya Cak Nun banyak bertemu dan dikenal oleh banyak orang. Ketajaman analisisnya, luas cakrawalanya dan kepedulian terhadap bangsa Indonesia beliau tuangkan dalam banyak kritiknya lewat puisi, teater, essay, buku, dan tindakan lainnya. Bahkan, beliau juga termasuk orang yang berani bersuara mengkritik presiden Soeharto kala itu.
Saat ini, Cak Nun aktif dengan kiai kanjeng dan masyrakat Maiyah yang tersebar di banyak daerah di Indonesia, bahkan mancanegara. Acara yang bertajuk Sinau bareng itu tidak pernah sepi penikmat. Padahal acaranya dari selepas isya sampai pagi suntuk. Selain itu banyak sekali keaktifan yang beliau laksanakan. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa baca profile Cak Nun di sini ya [Cak Nun: Wikipedia]
Ulasan Buku dan Petikan Pesannya

Sebenernya buku ini bisa dibilang sebuah kritik atau memang menyadarkan kita bahwa Indonesia itu negara yang pantas menjadi kapten dunia. Dalam buku ini Cak Nun membeberkan tentang bagaimana bangsa Indonesia itu hidup, keunikannya, kemampuannya dan segala paradigma yang melekat di sana.
Cak Nun dalam buku ini menguak sisi positif bangsa Indonesia, yang biasanya orang luar memandang negatif bangsa ini. Misalkan gini, orang Indonesia itu tidak usah bekerja keras karena buat apa wong orang Indonesia tidak perlu cemas dengan apapun. Nanam padi di Indonesia aja bisa sambil tiduran atau menuai padi sambil mata ngantuk juga bisa. Ini wujud seiramanya diri dengan pemberian Allah terhadap subur makmurnya wilayah negeri.
Hal lain yang mungkin kamu belum tahu, Indonesia itu orangnya hebat-hebat. Contohnya Malaysia, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi atau negara lainnya tidak punya perempuan yang memiliki kemampuan mengasuh anak, mengurus dapur, bersih-bersih setiap hari bahkan mungkin ada yang sambil bekerja juga. Mana ada perempuan negara orang yang sampai bisa begitu, apalagi sampai dikirim ke luar negeri. Ga bisa ngalahin Indonesia.
Baca juga: Mengenal Perbandingan Mazhab dan Islam yang Luwes dari Australia – Resensi Kiai Ujang di Negeri Kanguru Karya Nadirsyah Hosen
Selain itu juga, Indonesia sebenernya tidak usah dipimpin, negara bakal maju terus. Ketika terjadi bencana atau suatu isu, rakyat bisa menyelesaikan mandiri. Misalnya ketika terjadi penurunan upah buruh, hanya beberapa hari saja ramainya, esok harinya tetep haha hihi lagi bangsa ini. Inilah mengapa Gus Dur bilang, DPR itu bak taman kanak-kanak. Pemikirannya belum bisa mengurusi warga Indonesia yang selalu mandiri.

Di Indonesia itu tidak ada yang namanya krisis ekonomi. Coba lihat saja, mall perbelanjaan tidak pernah sepi, impor motor, mobil, android, laptop atau apapun tidak ada yang tidak laku atau sepi peminat di Indonesia. Kalau kamu sesekali lihat warga kelaparan itu tandanya sedang berpuasa, atau ada gelandangan di jalan itu tandanya mereka tawadhu tidak ingin dilihat atau dicap kaya oleh orang lain. Indonesia itu ketawanya paling kencang, dan bisa joget sana-sani dengan wajah yang cerah dibanding negara lain yang selalu serius.
Baca juga: Kisah Perjalanan Rumi Menjadi Sufi dan Anak Angkatnya Kimya dari Desa Sampai Bertemu Rumi, Resensi Buku Kimya Sang Putri Rumi
Yang ingin diungkapkan Cak Nun adalah Indonesia merupakan negara yang adidaya, namun perlu dikelola menjadi sesungguhnya adidaya. Baik dari segi masyarakatnya, birokrasi, pemerintah bahkan pemimpinnya. Kepekaan sosial Cak Nun sangatlah tinggi karena bisa menyentuh aspek kemasyarakatan di Indonesia. Dan mungkin inilah yang diperlukan untuk memimpin negeri Indonesia. Tapi dulu diberi pemimpin Gus Dur, pada belum siap dan pengetahuannya belum sampai pada beliau. Mungkin kalau sekarang sudah sampai, dan beranjak dari taman kanak-kanak ke sekolah menengah, atau masih sekolah dasar ya tidak naik kelas?
Buku ini sangat layak dibaca siapapun, karena bahasa yang digunakan sangat renyah dan mudah dipahami. Terutama orang jawa mungkin, karena ada beberapa selipan kosakata jawa. Selain itu, tebal buku ini juga tidak terlalu banyak sehingga bisa dibaca kapan saja.
Link Download dan Baca Kagum Kegapa Orang Indonesia PDF
Bagi kamu yang ingin mengunduh buku Kagum Kepada Orang Indonesia PDF, kamu bisa membaca buku ini di Ipusnas secara legal dan gratis. Kamu bisa mengunduh aplikasinya baik versi android, ios atau versi desktop di sini [Download Ipusnas]
Namun bagi kamu yang memang tidak tahan membaca buku elektronik, kamu bisa membeli bukunya di toko terdekat kamu. Kamu juga bisa memblinya di toko online dengan rentangan harga sekitar Rp. 30.000 – Rp. 50.000. Yuk biasakan membeli buku rsminya atau membaca dari kanal resmi untuk mendukung penulis, penerbit atau pihak lain yang terlibat supaya tetap produktif!
Buku Lain Karya Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Jika membahas karya Cak Nun, tentu tidak bisa dicantumkan semuanya di sini, karena banyak sekali tulisan yang beliau terbitkan. Beliau termasuk orang yang sangat produktif dalam menulis. Berikut foto beberapa karya beliau.

Daftar Pustaka
Penutup
Oke untuk artikel reseni buku kagum kepada orang Indonesia karya Cak Nun atau Emha Ainun Nadjib sampai di sini saja. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari apa yang ingin Cak Nun sampaikan dalam tulisannya ini. Jangan lupa juga bagikan kepada temen-temen kamu ya. Terima kasih.
Bagi kamu yangmemiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di website ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamat e-mail berikut ini: Aripviker@gmail.com
Kata kunci: Resensi buku kagum kepada orang Indonesia, resensi buku cak nun, resensi buku emha ainun nadjib, kagum kepada orang Indonesia pdf
0 Komentar