Pendahuluan

Kali ini Arif Keisuke akan memuat artikel mengenai resensi buku jilbab karya Quraish Shihab. Tahu ga sih ulama masa lama dan ulama kontemporer itu berbeda pendapat mengenai aurat dan pakaian wanita? Beberapa ulama memang berpendapat untuk menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan untuk prinsip kehati-hatian. Namun apabila itu terlalu ketat, ada juga ulama kontemporer yang lebih ringan dalam mengeluarkan pendapatnya. Meskipun begitu kalau kamu sudah berpegang dengan salah satu pendapat, tetap teruskan dengan pendapat itu.

Baca juga: Nestapa, Khianat dan Genderang Jihad di Abad Pertengahan – Resensi Ain Jalut; Melawan Mitos Hulagu

Kenal Habib Quraish Shihab tidak? Dulu bahkan sampai sekarang ada saja orang yang tidak mengenal keluasan ilmu beliau menganggapnya sesat, bahkan dilabeli kafeer. Sekiranya ada orang begitu, mungkin karena ketidaktahuan mengenai beliau dan kurang akan keilmuannya. Jadi mending baca dulu resensi buku jilbab karya Quraish Shihab disini.

Yuk langsung saja baca artikel dengan judul lengkapnya Menyelami Pandangan Ulama Mengenai Jilbab dan Aurat – Resensi Buku Jilbab Karya Quraish Shihab sampai tuntas ya!

Menyelami Pandangan Ulama Mengenai Jilbab dan Aurat – Resensi Buku Jilbab Karya Quraish Shihab

Informasi Buku

Judul Buku : Jilbab; Pakaian Wanita Muslimah – Pandangan Ulama Masa Lalu & Kontemporer.

Penulis : Muhammad Quraish Shihab

Genre : Islam, Non-Fiksi

Bahasa : Indonesia

Penerbit : Lentera Hati

Kota Terbit : Tangerang Selatan

Tahun : 2009 (Edisi Pertama): 2018 (edisi terbaru)

Tebal buku : 176 halaman, 275 halaman (B5)

ISBN : 979-9048-30-3

Tentang Penulis

Muhammad Quraish Shihab merupakan seorang Ulama, Cendekiawan yang sangat ahli dalam bidan ilmu-ilmu Al Qur`an. Karya fenomenal yang beliau hasilkan yaitu Tafsir Al Misbah (Tafsir Al-Quran 30 juz). Nama panjang beliau beserta dengan gelarnya yaitu Prof.  Dr.  AG. H. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. Ia lahir di Rappang Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Februari 1944 (usia 76). Jika ditelaah silsilahnya, beliau merupakan keturunan Nabi Muhammad Saw. dari jalur atau marga Shihab. Jadi, beliau juga merupakan seorang Habib.

Baca juga: Memahami Sejarah dan Ideologi PKS serta Gerakan Islam dari Timur Tengah – Resensi Buku Ideologi Politik PKS

Riwayat pendidikan beliau berawal di Makassar sampai kelas 2 SMP yang akhirnya dikirmkan ke Malang, tepatnya di Pondok Pesantren Darul Hadis al-Faqihiyah. Setelah 2 tahun, bersama dengan adiknya Alwi Shihab beliau belajar ke al-Azhar Cairo dengan beasiswa. Ia diterima di kelas 2 di sekolah setingkat Tsanawiyah di Al-Azhar. Kemudian beliau habiskan masa studinya sampai ke Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadits di al-Azhar sampai gelar doktor di Tafsir al-Qur`an.

Sepanjang karirnya, beliau tercata sebagai pengajar di IAIN Makassar dan Jakarta, bahkan menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga, tercatat beliau sempat menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia ke-16 tahun 1998 (dua bulan). Baca biografi lengkap di sini : [Biografi M Quraish Shihab]

Ulasan Buku dan Petikan Pesannya

Dalam buku Jilbab Pakaian Wanita Muslimah ini Prof Quraish berusaha menyajikan beragam pandangan cendekiawan ulama baik yang terdahulu atau juga ulama kontemporer. Dengan sikap kerendahan hati dan keluasan ilmunya, beliau tidak memberikan satu pendapat mutlak saja mengenai jilbab atau aurat perempuan. Menurut beliau persoalan mengenai jilbab dan pakaian perempuan ini menjadi polemik di masyarakat. Baik kelompok yang berpegang pada menutup aurat secara keseluruhan bagian tubuh atau mengecualikan wajah dan telapak tangan atau juga yang berpegang pada ulama lainnya memiliki dalih masing-masing.

Prof Quraish sendiri sempat dicibir oleh berbagai kalangan, bahkan difitnah sesat dan penilaian buruk lainnya, terutama karena kedangkalan ilmu pendengarnya. Padahal, dalam buku ini beliau bersikap tawaqquf, artinya tidak menentukan satu putusan hukum tetapi lebih kepada menjabarkan keluasan pandangan ulama terkait hukum tersebut. Dikatakan juga bahwa Muhammad Abduh dahulu menolak untuk memberikan fatwa mutlak mengenai pakaian wanita di Mesir kala itu.

Selain itu, Prof Quraish juga mewanti-wanti kepada pembaca jika saat ini sedang mengenakan baju muslimah yang menutupi seluruh tubuh, atau terkecuali wajah dan telapak tangan diteruskan saja karena itu bagian dari sikap kehati-hatian dan berpegang pada pandangan ulama terdahulu. Serta tidak mencela jika ada wanita yang lebih longgar dalam menerapkan syariat berpakaian. Karena ulama kontemporer memiliki pandangan yang lebih longgar ketimbang ulama terdahulu.

Baca juga: Mencari Jawaban Seputar Kehidupan dan Perjalanan Hidup – Resensi Buku Misteri Soliter

Namun, sebelum menjabarkan pandangan ulama terdahulu dan saat ini, beliau menjabarkan budaya masyarakat sebelum Islam datang mengenai pakaian. Ditulis dalam bukunya, pakaian tertutup merupakan juga kebiasaan bangsa sasania, dan juga bangsa Arab lainnya. Fungsi dan kegunaannya tergantung kebutuhan, ada yang bersifat untuk melindungi tubuh dari serangan debu, angin gurun pasir, cuaca ekstrim atau lainnya.

Dalam buku ini juga dijelaskan pandangan ulama terdahulu yang lebih ketat dan penuh kehati-hatian. Menurut ulama terdahulu yang berdasar pada Al-Qur`an dan as-Sunnah, aurat perempuan ada yang dikatakan tanpa terkecuali yaitu seluruh anggota badan, tapi ada juga yang menyatakan mengecualikan wajah dan telapak tangan. Namun menurut Prof. Quraish Shihab, perbedaan pendapat ini sama-sama memiliki celah untuk dibantah. Sebagai contoh hadits rujukan yang dipakai bahkan menurut ulama kelompok A itu baik, namun menurut ulama kelompok B hadits itu tidak bisa diterima. Oleh karenanya, dalam permasalahan aurat beliau menyatakan bahwa ulama terdahulu belum mencapai ijma atau kesepakatan mutlak antar ulama.

Pandangan ulama kontemporer seperti Muhammad Abduh, Muhammad al-Ghazali, dll lebih longgar dalam memberikan pandangan mengenai aurat perempuan. Ada yang menyatakan bahwa aurat wanita yang didasarkan pada kedaruratan atau kebutuhan faktor kebiasaan bisa juga terbuka sikut sampai ujung jari tengah, bahkan kaki di bawah lutut. Ada juga yang memahami perintah memanjangkan jilbab untuk menutupi dada, itu bisa juga tidak menutupi rambut dsb. (untuk menghindari kesalah pahaman, bisa dibaca bukunya).

Baca juga: Sebuah Kritik Halus terhadap Indonesia dari Cak Nun – Resensi Buku Kagum kepada Orang Indonesia Karya Emha Ainun Nadjib

Meskipun saling berbeda pendapat, Prof Quraish Shihab memberikan beberapa anjuran kepada masyarakat yakni, Jangan bertabarruj artinya bersolek atau menampakan apa yang tidak biasa ditampakan di masyarakat kepada bukan mahramnya sehingga menimbulkan rangsangan dan godaan pria. Jangan mengundang perhatian pria, memakai jilbab atau tidak mengenakannnya hanya untuk mendulang popularitas terutama perhatian pria itu tidak dibenarkan. Jangan memakai pakaian transparan, yakni tidak memakai pakaian yang memperlihatkan lekukan tubuh atau bagian dalam tubuh. Jangan memakai pakaian yang menyerupai pakaian laki-laki, ini memang sedikit bercampur dengan budaya, mungkin akan berbeda dengan budaya lain terkait pakaian pria dan wanita, tetapi tidak dibenarkan menyerupai pakaian lawan jenis baik pria atau wanita.

Terlepas dari itu semua, jangan menghakimi setiap orang dengan satu pendapat yang kamu yakini saja. Nyatanya, banyak ulama beken atau terkenal keluasan ilmunya berbeda pendapat mengenai batasan aurat dan pakaian wanita itu pastinya seperti apa. Jika saat ini kamu berpegang pada satu pendapat ulama, seperti pesan beliau yaitu tetap lanjutkan dengan prinsip yang dipegangnya. Pakailah pakaian terhormat supaya tidak mendapat gangguan atau usilan pria bermata keranjang.

Kalau kamu pakai pakaian yang dikatakan syar’i tetapi sikap kamu malah arogan dan menghardik wanita yang berbeda dengan kamu, itu menunjukan kedangkalan pengetahuan kamu mengenai hal ini.

Link Download dan Baca Buku Jilbab; Pakaian Wanita Muslimah Karya M. Quraish Shihab PDF

Bagi kamu yang ingin mengunduh buku Jilbab Pakaian Wanita Muslimah PDF, saat ini kamu tidak bisa membaca buku ini secara gratis. Kamu bisa membeli buku elektroniknya di google play book [Jilbab Pakaian Wanita Muslimah PDF]. Kisaran harganya yaitu untuk edisi lama Rp. 33.200 dan edisi baru Rp. 54.000.

Namun apabila kamu kurang menyukai membaca buku elektronik, kamu bisa membeli bukunya di toko terdekat kamu. Kamu juga bisa membeli buku Islam yang Saya Anut di toko online dengan rentangan harga sekitar Rp.60.000 – Rp. 75.000. Yuk biasakan membeli buku resminya atau membaca dari kanal resmi untuk mendukung penulis, penerbit atau pihak lain yang terlibat supaya tetap produktif!

Karya Lain M. Quraish Shihab

• Islam yang Saya Anut (2017)
• Islam yang Saya Pahami (2018)
• Islam yang Disalahpahami (2018)
• Perempuan: Dari Cinta Sampai Seks, dari Nikah Mut`ah sampai Nikah Sunnah . . (2018)

Untuk karya-karya, terutama buku yang diterbitkan oleh beliau, artikel ini tidak akan cukup untuk menuliskan detailnya. Kamu bisa melihat daftar karya Prof Quraish Shihab di laman berikut: [Buku Karya M Quraish Shihab].

Daftar Pustaka

• Quriash S., (2009), Jilbab Pakaian Wanita Muslimah, Tangerang Selatan: Lentera Hati
• Wikipedia: Quraish Shihab

Penutup

Oke untuk artikel resensi buku jilbab karya M. Quraish Shihab sampai di sini saja. Semoga bisa memahami isi kandungan dari buku ini dan terus haus akan ilmu pengetahuan. Jangan lupa juga bagikan kepada temen-temen kamu ya. Terima kasih.

Bagi kamu yangmemiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di website ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamat e-mail berikut ini: Aripviker@gmail.com

Kata kunci: resensi buku jilbab quraish shihab, resensi buku jilbab pakaian wanita muslimah, resensi buku m. Quraish shihab, baca buku jilbab quraish shihab pdf