Memahami Makna Cinta Sesungguhnya dari Novel Sufistik – Resensi Buku Layla dan Majnun Karya Nizami

oleh | 12 Feb 2021 | Buku

Pendahuluan 

Kali ini Arif Keisuke akan memuat artikel mengenai resensi buku Layla dan Majnun karya Nizami. Kalau tidak salah film Layla dan Majnun mulai hype dan banyak dibicarakan terutama di media sosial. Ini merupakan hal yang bagus buat semua orang supaya tahu pesan yang terkandung dalam kisah romansa antara Romeo dan Juliet dari Arab ini. Saya sangat mengapresiasi film tersebut, namun kepada teman-teman lebih baik membaca bukunya terlebih dahulu. 

Baca juga: Memahami Kejayaan Islam dalam Sejarah – Resensi Sejarah Islam yang Hilang 

Dalam bukunya, kamu akan banyak mengetahui makna-makna kehidupan terutama mengenai Cinta. Kesalahpahaman mengenai cinta saat ini cukup sempit, dan tidak merujuk makna cinta sejati. Novel sufi ini memang mengilustrasikan seseorang manusia mencintai manusia lainnya. Kamu bisa mengambil banyak pelajaran dari bukunya. Tapi baca dulu resensi buku layla dan majnun nya dong. Resensi Buku Laila dan Majnun yang ada di sini tentunya hehe

Yuk langsung saja baca artikel dengan judul lengkapnya memahami makna cinta sesungguhnya dari novel sufistik – resensi buku Layla dan Majnun karya Nizami sampai tuntas. 

Memahami Makna Cinta Sesungguhnya dari Novel Sufistik – Resensi Buku Layla dan Majnun Karya Nizami 

Informasi Buku 

Resensi buku layla dan majnun. Review buku layla dan majnun. Download buku layla dan majnun. Baca buku layla dan majnun. Ulasan buku layla dan majnun.
Arif Keisuke – Cover Lyla dan Majnun Karya Nezami
  • Judul Buku: Layla dan Majnun; Kisah Cinta Klasih dari Negeri Timur 
  • Penulis: Nizami Ganjavi, Nina Artanti Rudiyanto (Penerjemah) 
  • Genre: Novel; Fiksi. 
  • Bahasa: Indonesia 
  • Penerbit: Medpress Digital 
  • Kota Terbit: Yogyakarta 
  • Tahun Terbit: 2012 
  • Tebal Buku: 192 Halaman 
  • ISBN: 979-878-045-0 

Tentang Penulis 

Resensi buku layla dan majnun. Review buku layla dan majnun. Download buku layla dan majnun. Baca buku layla dan majnun. Ulasan buku layla dan majnun.
Arif Keisuke – Nezami Genjavi. Sumber: Pinterest

Nizami Ganjavimerupakan muslim sunni yang hidup pada abad ke 10 akhir dan 11 awal. Ia merupakan keturunan persia. Nama lengkap beliau adalah amal ad-Dīn Abū Muḥammad Ilyās ibn-Yūsuf ibn-Zakkī. Nizami dikenal sebagai seorang penyair karismatik. Puisi-puisi dan sajaknya berisikan tentang kisah romansa dan cinta dengan sentuhan realistik. Ia terlahir sebagai seorang dari dinasti Seljuk, tepatnya di era modern negara Azerbaijan. 

Karya peninggalannya banyak berpengaruh dan tersebar di Afghanistan, Iran, Tajkistan, Azerbaijan dan wilayah Kurdi. [Baca langkapnya di sini: Nizami Ganjavi

Sinopsis Buku Layla dan Majnun; Kisah Cinta Klasik dari Negeri Timur 

Qays/Qois – putra penguasa bernama Sayed Omri – adalah penerus yang cukup lama dinanti kehadirannya. Ia menjadi spesial dengan darah bangsawan serta kecerdasan yang menonjol sehingga wajar jika menjadi kebanggaan orang tuanya. 

Cinta hadir di hatinya, dibawa oleh seorang gadis cantik bernama Layla. Percintaan mereka berjalan cukup panjang, awalnya mereka memilih diam-diam hingga akhirnya tercium oleh publik. Di masa jalinan kasih antara dua anak manusia, cinta mereka hanya bisa pasrah menuju jalan buntu. Bagaimanapun, tidak adanya restu orang tua menjadi sesuatu yang tidak mudah. Mereka berdua tak pernah memikirkan itu sebelumnya. – Sumber: blurb Diva Press 

Setelah itu Qois bagaikan lilin yang tersinari matahari dan meleleh terus sampai habis. Layla menunjukkan kesedihannya dalam diam dan kesendirian, sementara Qois menunjukkan kesedihannya ke publik dengan menyairkan syair, sajak dan ode yang indah hingga dikenal oleh hampir seluruh masyarakat arab. 

. . . Orang-orang yang melihatnya tak menyadari seberapa besar kesedihannya. Lagipula buat apa orang-orang itu tahu? Ketika lilin yang terasing menyala, orang hanya dapat melihat pendaran cahaya; tak akan ada yang melihat saat lilin itu meleleh hingga akhirnya mati dan tak dapat bersinar lagi. 

Layla dan Majnun

Ulasan Buku dan Petikan Pesannya 

Ketika kamu membaca buku ini, suguhan cerita yang ditawarkan tentu dengan ciri khas ke timuran sekali. Terkhusus pada masyarakat Arab pada zaman pertengahan. Bagi kamu yang memang menyukai novel dengan latar masa lalu dan kehidupan saat itu, novel ini sangat layak kamu baca. Pembaca akan dibawa ke dalam suasana kehidupan sosial masa itu, di mana mereka hidup terkelompok dalam sebuah suku. Karena ini merupakan daerah Arab yang ikhwal kita tahu hamparan padang pasirnya, kehidupan mereka nomaden dari satu oase ke oase lainnya. Namun ada juga yang sudah membangun peradaban berupa kota kecil. 

Selain latar yang menyuguhkan suasana abad pertengahan, bahasa yang tersaji dalam buku ini cukup sederhana. Mudahnya dipahami setiap katanya membuat buku ini cocok bagi setiap orang. Namun memang, dalam beberapa bagian, terutama terkait sajak dan ode “Majnun” yang agak sulit dipahami. Sajak-sajak dan ode yang Majnun dendangkan sangat sarat makna. Pemilihan kata penerjemah yang pas juga membuat setiap baitnya tidak kehilangan identitasnya. 

Baca juga: Menjelajahi Peradaban Dunia dari Mesopotamia – Resensi dari Puncak Bagdad 

Dalam segi cerita, Majnun atau Qays atau Qois, merupakan keturunan seorang pemimpin suku ternama. Ayah Qays awalnya putus asa karena belum juga memiliki keturunan, hingga Ia meminta pertolongan kepada Allah. Akhirnya mereka memiliki seorang anak yang gagah, tampan dan juga cerdas. Sangat cocok sekali sebagai pewaris tahta sang Ayah. 

Jangan pikirkan benih-benih yang tersebar kemana-mana, coba saja pikirkan bagaimana nantinya mereka akan tumbuh. Hari ini jalanmu mungkin terhalangi oleh duri dan bebatuan, namun esok hari kau akan memanen ara dan kurma dalam jumlah yang sangat banyak! Di mana ada kuncup bunga hari ini, esok hari akan ada sekuntum mawar yang merekah. 

Layla dan majnun

Akan tetapi, manusia memang hanya berharap dan merencanakan, Qois menjatuhkan hatinya ke Layla sejak mereka satu sekolah. Layla bagaikan cahaya matahari yang sangat terang, sementara Qois sebagai cermin yang menerima cahaya kecantikan dan keindahan Layla. 

Tidak hanya Qois yang menyalakan api cinta tetapi Layla juga saling membuat api cinta untuknya. Tanpa mereka sadari, mereka mabuk dalam tegukan cinta. Mereka tidak menyadari kuatnya perasaan itu hingga akhirnya gejolak hebat terjadi dalam batin mereka. Katanya cinta pertama itu merupakan sesuatu yang sangat dahsyat. Begitu juga ketika patah hati untuk yang pertama kali akan terasa sangat menyakitkan. Itulah yang terjadi kepada Qois dan Layla, karena tidak mendapat restu orang tua. Terutama orang tua Layla. 

Baca juga: Nestapa, Khianat dan Genderang Jihad di Abad Pertengahan – Resensi Ain Jalut; Melawan Mitos Hulagu 

Akhirnya, Qois bingung, tidak hanya hatinya yang telah jatuh, namun juga akalnya sudah hancur. Qois dalam kebingungannya karena tidak bisa bertemu dengan yang dicintainya hanya bisa berputar-putar tidak sadar. Ia berputar mengelilingi kota dan mendatangi kedai dengan tidak sadar sembari mendendangkan sajak dan odenya.  

Resensi buku layla dan majnun. Review buku layla dan majnun. Download buku layla dan majnun. Baca buku layla dan majnun. Ulasan buku layla dan majnun.
Arif Keisuke – Layla dan Majnun. Sumber: Unsplash.com

Sajak yang Ia nyanyikan berisi pujian dan kekaguman atas kecantikan serta cinta terhadap Layla. Mereka yang mendengar sajak dan ode Qois memang terkesima karena keindahan sajak yang ia lantunkan. Namun mereka mulai memanggilnya si Majnun. Begitu juga dengan suku Layla, mereka seperti sedang dilecehkan oleh Majnun. 

Pada akhirnya, Qois menjadi buronan suku Layla dan Layla menjadi tahan rumah keluarganya. Mereka tidak terima atas sajak-sajak yang Majnun lantunkan dengan mengumbar keindahan dan kecantikan Layla. Sementara ketika Majnun mengumbar rasa sakitnya dengan cara berkelana tanpa sadar hingga ia tidak mengingat keluarga atau kerabatnya. 

Hanyalah manusia yang mampu merasakan kepedihan karena memiliki sesuatu yang tak dibutuhkannya, namun mendambakan sesuatu yang tak mampu dimilikinya 

Layla dan majnun

Yang hanya Ia ingat hanyalah Layla, bahkan dirinya sendiri juga sudah Ia lupakan. Ketika Majnun mengekspresikan cintanya, Layla membatin tidak bisa menunjukkan rasa sakit kepada orang tuanya. Ia hanya bisa membuncahkan air mata ketika malam tiba dan tidak ada siapa pun. 

Baca juga: Mengenal Perbandingan Mazhab dan Islam yang Luwes dari Australia – Resensi Kiai Ujang di Negeri Kanguru Karya Nadirsyah Hosen 

Rasa cinta yang begitu besar sejalan dengan rasa sakit yang mendalam membuat mereka berdua menderita begitu hebat. Majnun yang akhirnya tidak bisa kembali hidup seperti Qois kecil dulu. Ia hanya bisa menyendiri, ketika ada angin Ia berimajinasi dan bersajak supaya angin membawa luka dan sajaknya kepada Layla. Rasa cinta yang begitu mendalam sampai tidak disadari mereka lupa orang sekitarnya, bahkan masa lalunya. Mereka hanya ingat sesuatu yang dicintainya saja. 

Pesan sufisitik dalam novel ini yaitu ketika seorang sufi mencintai Allah begitulah keadaan yang mereka rasakan. Memang, dalam novel ini hanya mengilustrasikan cinta atau kisah romansa sepasang dua insan. Akan tetapi, makna yang terkandung tentang cinta jauh melebih itu.  

Mungkin juga kamu tahu, ketika Rumi menjadi seorang darwis atau sufi, Ia dijauhi oleh orang lain dan dianggap gila. Rumi mengekspresikan rasa cinta dan ingin bertemu dengan sang kekasihnya, yaitu Allah, dengan mendendangkan puisi serta tarian. Ini kita kenal saat ini sebagai Tarekat Maulawiyah. 

Link Download dan Baca Buku Layla dan Majnun PDF 

Bagi kamu yang ingin mengunduh buku Layla dan Majnun PDF, saat ini kamu bisa membaca buku ini secara gratis juga. Pertama, kamu bisa mengunduh aplikasi [Ipusnas] dan kamu bisa cari buku dengan kata kunci Layla dan Majnun. Di sana terdapat dua versi buku, kamu bisa pilih salah satu atau baca keduanya juga boleh. Kedua, kamu bisa beli buku ini di google play book dengan kisaran harga 50.000 – Rp. 70.000. Kamu bisa akses ke sini [Layla dan Majnun Google Play Book]. 

Selain membaca buku secara elektronik atau dalam jaringan, kamu juga bisa membeli buku versi cetaknya. Harga yang ditawarkan untuk buku Layla dan Majnun di toko online atau market place sekitar Rp. 60.000 – Rp. 100.000. Yuk biasakan membeli buku resimnya, atau membaca dari kanal resmi. Tujuannya untuk membantu penulis, penerbit, penjual buku dan pihak lain yang terlibat supaya tetap produktif dan bahagia. 

Ulasan Lain

Ulasan dari Dr Fahruddin Faiz

Rekomendasi Buku Sejenis 

Daftar Pustaka 

Nizami, Terj. Rudiyanto (2012), Layla dan Majnun; Kisah Cinta Klasik dari Negeri Timur, Yogyakarta: Media Pressindo. 

Penutup 

Oke untuk artikel mengenai resensi buku layla dan majnun cukup sampai di sini saja. Semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa bagikan kepada temanmu yang lain apabila belajar suatu hal baru dari sini. Terima kasih. 

Bagi kamu yang memiliki kritik dan saran yang dapat membangun blog ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamat email berikut: aripviker@gmail.com 

Kata kunci: Resensi buku layla dan majnun. Resensi Buku Laila dan Majnun. Review buku layla dan majnun. Download buku layla dan majnun. Baca buku layla dan majnun. Ulasan buku layla dan majnun.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: