Pendahuluan
Kali ini Arif Keisuke akan memuat artikel mengenai resensi buku Animal Farm karya George Orwell. Buku Animal Farm ini kurang lebih merupakan buku yang sangat tua. Meskipun begitu, isi dalam buku ini tidak menua dan masih relevan menjadi bahan bacaan setiap orang. Walaupun sebuah novel, isi buku ini cukup berat yaitu perihal politik praktik, akan tetapi tersaji dengan bahasa yang ringan. Biasanya pembahasan sosial dan politik akan cenderung membosankan, Animal Farm memiliki pandangan lain.
Artikel resensi buku Animal Farm ini bisa menjadi bacaan awal bagi kamu yang belum sempat membaca bukunya. Bagi kamu yang sudah membaca buku Animal Farm bisa jadi bahan renungan kembali isi yang terdapat dalam bukunya. Yuk baca saja artikel resensi Animal Farmnya.
Yuk langsung saja baca artikel ini dengan judul lengkapnya Sebuah Satir dari Babi ke Manusia dan dari Manusia ke Babi – Resensi Buku Animal Farm Karya George Orwell sampai tuntas.
Sebuah Satir dari Babi ke Manusia dan dari Manusia ke Babi – Resensi Buku Animal Farm Karya George Orwell
Informasi Buku
- Judul Buku: Animal Farm
- Penulis: George Orwell (Terj. Versi Bakdi Soemanto)
- Genre: Fiksi; Sosial
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Bentang Pustaka
- Kota Terbit: Sleman, Yogyakarta
- Tahun Terbit: 1945 (Asli); 2021 (terbaru)
- Tebal Buku: 144 halaman
- ISBN: 978-602-291-282-8
Tentang Penulis
George Orwell, merupakan nama pena dari Eric Arthur Blair lahir pada 1903 di India. India merupakan tempat ayahnya bekerja sebagai Pegawai Negeri (Inggris). Mereka sekeluarga pindah ke Inggris pada 1907. Pada 1917 Orwell masuk ke sekolah Eton yang sangat bersejarah itu, dan secara teratur menyumbangkan tulisan untuk berbagai majalah sekolah menengah. Dari 1922 hingga 1927 dia bekerja di kepolisian, pada Indian Imperial Police di Birma. Setelah itu dia hidup dalam kemiskinan.
Orwell beberapa kali pindah kota. Setalah dari Birma Ia pergi ke Paris. Selanjutnya pindah lagi ke London untuk bekerja sebagai pengajar. Di Inggris, Victor Gollancz menugaskan Orwell mengunjungi kota yang banyak pengangguran seperti Lancashire dan Yorkshire. Kemudian pada 1936 ia mengunjungi Spanyol untuk berperang. Dari pengalaman tersebut Orwell memiliki kekayaan pengalaman sehingga dapat menuangkan beberapa karya sastra yang membuat dirinya terkenal di seluruh dunia.
Sinopsis (blurb) Animal Farm
Suatu malam, Major, si babi tua yang bijaksana, mengumpulkan para binatang di peternakan untuk bercerita tentang mimpinya. Setelah sekian lama hidup di bawah tirani manusia, Major mendapat visi bahwa kelak sebuah pemberontakan akan dilakukan binatang terhadap manusia; menciptakan sebuah dunia di mana binatang akan berkuasa atas dirinya sendiri.
Tak lama, pemberontakan benar-benar terjadi. Kekuasaan manusia digulingkan di bawah pimpinan dua babi cerdas: Snowball dan Napoleon. Namun, kekuasaan ternyata sungguh memabukkan. Demokrasi yang digaungkan perlahan berbelok kembali menjadi tiran di mana pemimpin harus selalu benar. Dualisme kepemimpinan tak bisa dibiarkan. Salah satu harus disingkirkan . . . walau harus dengan kekerasan.
Animal Farm merupakan novel alegori politik yang ditulis Orwell pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet. Dianugerai Retro Hugo Award (1996) untuk novela terbaik dan Prometheus Hall of Fame Award (2011), Animal Farm menjadi mahakarya Orwell yang melejitkan namanya.
Ulasan Buku dan Petikan Pesannya
Buku Animal Farm mengisahkan tentang kehidupan di salah satu peternakan di Inggris. Peternakan tersebut bernama Peternakan Manor. Pak Jones merupakan penguasa peternakan tersebut awalnya, sebelum para binatang memberontaknya. Dalam buku Animal Farm, pak Jones digambarkan seoarang yang tamak, kasar dan tidak berperi kebinatangan. Misalnya pak Jones tidak membayar mereka upah secara layak bagi para kuda, atau memaksa ayam untuk terus lembur mengerami telur dsb. Kalau kata Squidward sih “Disia-siakan, Tidak dikenal, tidak terlihat . . . dan yang paling mengerikan upahnya di bawah standar.” Setidaknya itu persepsi dari para binatang. Itu lucu karena itu benar. Namun di sini saya tak akan bahas bisnis tuan Krab ya.
Dari fenomena tersebut lah, babi tua Major mendapatkan ilmu laduni perihal ramalan apa yang akan terjadi ke depannya. Babi Major itu menceritakan kepada rekan buruh di peternakan itu bahwa dia mendapatkan pengetahuannya dari mimpi. Babi Major yang menyadari dirinya sudah terlalu tua, memberikan petuah kepada seluruh binatang di peternakan tersebut. Petuah yang berisikan binatang harus bebas dan bekerja untuk mereka sendiri, bukan untuk bos Jones. Manusia adalah makhluk yang hanya mengonsumsi, tapi tidak menghasilkan, katanya. Ia mengobarkan bahwa seluruh binatang itu setara, jangan mau diperbudak oleh manusia yang hanya mengatur tapi dapat jatah banyak.
Lewat kepiawaiannya menyampaikan argumentasi dan petuah, para binatang pun menjadi berkobar untuk memberontak. Mereka merumuskan petuah pak tua Major menjadi 7 peraturan binatang, yang mereka sebut binatangisme. Salah satu isinya, semua binatang itu setara dan yang lainnya menunjukan tidak boleh menyerupai manusia.
Baca juga: Memahami Cara Berpikir dan Mengambil Keputusan dalam Otak – Resensi Buku Thinking Fast and Slow
Singkat cerita, pemberontakan pun terjadi dan binatang mengusir pak Jones. Para babi yang belajar berbahasa memegang tampuk kepemimpinan. Yang menonjol yaitu Snowball dan Napoleon. Ketika terjadi dualisme kekuasaan, akhirnya snowball yang harus menjadi korban kudeta Babi Napoleon. Rezim kekuasaan pun dipegang oleh keluarga Napoleon. Para binatang yang notabene tak bisa menulis dan membaca, hanya terus percaya pada rezim dan slogan “Napoleon selalu benar.” Dan “Bekerja untuk diri mereka sendiri lebih baik daripada bekerja untuk kaum manusia.”
“Dua belas suara berteriak-teriak marah, dan mereka semua terlihat sama. Tidak ada pertanyaan lagi sekarang, apa yang telah terjadi dengan wajah para babi itu. Makhluk-makhluk di luar memandang dari babi ke manusia, dan dari manusia ke babi lagi; tetapi mustahil mengatakan mana yang satu dan mana yang lainnya.”
George Orwell
Beberapa ulasan buku ini banyak sekali yang mengulas bahwa ini sebuah gagasan kritikan terhadap komunisme Uni Soviet atau sistem totalitarianisme. Saya juga sepakat mengenai itu, tetapi ada juga hal lain yang bisa kita lihat. Nasib kaum buruh, baik ketika pimpinan mereka pak Jones atau pun Napoleon. Mereka tetap bekerja dengan keyakinan bakal mendapatkan upah layak dan hidup lebih baik lagi. Dan juga bekerja atas kebanggaan, mereka bekerja untuk mereka sendiri. Ketika mereka mulai ragu, ada agen khusus yang meyakinkan bahwa apa yang mereka lakukan itu terhormat dan di jalan yang benar. Mirip-mirip lah dengan orang yang nyuruh bersyukur dapet kerjaan atau ini itu pengabdian, ketimbang naikin upah hehe.
Baca juga: Dua Insan dalam Jeratan Kenagan dan Belenggu Masa Lalu – Resensi Buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Karya Puthut EA
Selain itu, dalam buku Animal Farm kita bisa memahami betapa pentingnya literasi. Dalam buku itu hanya para babi yang memahami literasi, dan mereka lah yang menjadi eksekutif di peternakan tersebut. Para rakyat atau kaum binatang lain hanya bersikap manut dan tanpa ada yang paham tulisan. Lebih daripada memahami tulisan, cara berpikir sederhana yang mudah untuk menerima fakta tanpa mempertanyakan. Dengan literasi yang tinggi, tidak hanya paham baca tulis, tetapi mengubah cara berpikir menjadi seseorang yang kritis. Mempertanyakan fakta dan meragukan informasi yang belum jelas kebenarannya. Dan juga sebagai modal menentang totalitarianisme serta kesewenangan para pemegang kekuasaan.
Kelebihan buku ini sangatlah mudah dimengerti, terutama kepiawaian penerjemah menggunakan kata-kata ringan menyajikan buku ini. Buku yang hampir satu abad ini masih sangat relate untuk kamu baca. Terlepas ini merupakan kritik terhadap komunisme, buku ini juga mengkritik secara tidak langsung mereka yang kapitalisme. Setidaknya menurut saya pribadi. Penindasan pejabat atau top managemen yang mengerjakan pekerjaan “misterius” mendapatkan hak istimewa ketimbang para pekerja di ladang.
Kekurangan buku ini, karena buku yang cukup singkat jadi alur ceritanya terkesan masih ada yang kurang. Seperti Snowball yang tiba-tiba dikudeta dan hilang dari peradaban. Tone yang saya dapatkan kurang mengena jadi seperti biasa saja. Kemudian pas di akhir cerita memang terkesan dipaksakan sehingga tidak begitu jelas apa yang sedang terjadi dan bagaimana perseteruan tersebut. Terlepas dari itu semua, buku ini cocok untuk kamu baca. Saya sangat mengagumi daya imajinasi yang kuat menggambarkan sebuah sistem manusia Orwell menganalogikannya kepada binatang, dan itu sangat pas ketika babi dan manusia sudah tidak bisa dibedakan.
Link Download dan Baca Buku Animal Farm Karya George Orwell
Bagi kamu yang ingin mengunduh buku Animal Farm PDF, kamu bisa membaca buku ini di aplikasi online resmi seperti [Ipusnas]. Kalau kamu ingin membaca buku ini secara online dan tidak mau antri, kamu bisa membeli buku Animal Farm di Google Play. Kisaran harga mulai dari Rp. 25.000 – Rp. 40.000.
Namun, apabila kamu kurang suka membaca buku secara online atau versi elektronik, kamu bisa membeli buku cetaknya juga di toko kesayangan kamu. Harga yang ada di beberapa toko online untuk Animal Farm berkisar pada harga Rp. 40.000 – Rp. 60.000. Yuk biasakan membeli buku resminya, meskipun itu bekas. Kamu juga bisa membaca buku gratis dari kanal resmi atau perpusatakaan yang ada di sekitar rumahmu. Tujuannya tentuk untuk membantu penulis, penerbit, penjual buku dan pihak lain yang terlibat supaya tetap produktif dan tersenyum bahagia. Yuk stop membeli dan mengedarkan buku bajakan!
Karya George Orwell Lainnya
- 1984 (1949)
- Down and Out in Paris and London (1972)
- Burmese Days (1934)
- Coming Up for Air (1939)
- Keep the Aspidistra Flaying (1936)
Daftar Pustaka
- Goodreads [George Orwell]
- Wikipedia [George Orwell]
Penutup
Oke untuk artikel resensi buku Animal Farm karya George Orwell cukup sampai di sini saja. Semoga dengan resensi ini bisa memberikan sedikit gambaran dan rasa nostalgia bagi kamu yang sudah maupun yang belum membaca buku ini. Atau juga bagi kamu yang hendak mencari perspektif lain terkait review bacaan Animal Farm silahkan saja. Janga lupa juga bagikan artikel ini ke teman kamu yang lain ya, siapa tahu mereka bisa tertarik juga buat membaca buku ini. Terima kasih.
Bagi kamu yang memiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di website ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamat e-mail berikut ini: aripviker@gmail.com
Kata kunci: resensi buku animal farm karya George orwell. Review buku Animal Farm. analisis buku animal farm. Download buku animal farm gratis.
0 Komentar