Sebuah Perjuangan dan Harapan: Pengalaman Lolos Seleksi Beasiswa LPDP 2021 Daring
Pengalaman seleksi beasiswa LPDP merupakan artikel pengalaman pribadi ya. Bagi rekan-rekan yang hendak mengikuti seleksi beasiswa LPDP, mungkin artikel pengalaman seleksi beasiswa LPDP bisa kamu baca dulu.
Mimpi untuk studi lanjut ke jenjang magister, bahkan sampai doktoral, merupakan dambaan saya semenjak di bangku sekolah dulu. Alih-alih melanjutkan sekolah ke tingkat paling tinggi, untuk studi sarjana juga perlu diskusi yang lama bersama orang tua. Ganjalan yang paling menyandung bagi kaum ekonomi menengah ke bawah tentu kesediaan dana. Ditambah gambaran tentang dunia perkuliahan baik di kampus maupun kehidupan luar kampus masih remang-remang karena belum ada yang pernah berkuliah di keluarga kami. Memang terdengar klise sih tapi memang begitu adanya.
Setidaknya ini merupakan cerita pribadi saya yang diberikan kesempatan untuk lolos seleksi substansi dari LPDP jenjang magister. Siapa tahu ada yang memiliki mimpi yang sama atau juga berencana mengikuti seleksi LPDP, bisa kamu baca di artikel pengalaman seleksi beasiswa LPDP daring.
Baca juga: Pengalaman Seleksi Daring Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada Tahun 2022
Setiap orang pasti memiliki sebuah rencana dan rancangan, setidaknya untuk kehidupan dirinya masing-masing. Namun, bagi mereka yang hidup di tahun 2020 pasti tidak akan lupa ingatan pertama kali pandemi COVID-19 ini. Dampak dari pandemi ini sangat terasa bagi seluruh kalangan mulai dari anak sekolahan, mahasiswa, pedagang kecil, pengusaha bahkan mereka yang sehari-harinya merenung juga ikut terdampak, setidaknya buat bahan renungan dia.
Salah satu yang terdampak juga program LPDP tahun 2020 tidak dibuka sama sekali. Sehingga keinginan untuk mendaftar harus tertunda. Setiap orang di masa ini tentu mengalami nasib yang sama, segala rencana harus ditata ulang kembali. Memang kondisi saat itu membuat kita harus beradaptasi terhadap perubahan yang serba mendadak.
Memang ini di luar kendali kita, jadi fleksibilitas hidup benar-benar harus dimiliki. Begitu juga dengan apa yang saya alami sepenuhnya tidak terduga, tapi saya bersyukur atas itu semua. Mulai dari bekerja di salah satu perusahaan di kota Tasikmalaya, bisa mendaftar LPDP pertama kali sembari bekerja dan bisa lolos sampai di tahap ini.
Perjalanan memang melelahkan dan banyak sekali yang dipertaruhkan. Saya yakin rekan-rekan juga seperti itu. Ada yang sudah persiapan sejak jauh hari, mengeluarkan materi yang tidak sedikit bahkan rela meluangkan waktu tidur atau bermain untuk mengikuti ini. Semua langkah yang teman-teman lalui dengan berdarah-darah akan mengantarkan pada pribadi yang lebih tangguh, baik hasilnya diterima atau tidak.
Tapi kalau sudah sampai ke artikel ini, saya sangat yakin rekan-rekan serius mempersiapkannya. Indikasi membaca pengalaman orang lain bahkan sampai riset menunjukkan bahwa rekan-rekan layak mendapatkan yang terbaik.
Mempersiapkan Berkas Administrasi LPDP 2021
Setelah mendapatkan kabar bahwa LPDP akan membuka programnya di tahun 2021, ini menjadi sebuah asa bagi kami untuk ikut berpartisipasi. Harapan muncul, karena visualisasi menjadi awardee terus tayang dalam pikiran. Setiap hari terus melakukan asupan self-talk sugesti positif dan bayangan diterima, halu sih bahasanya mungkin.
Oh iya, sebelum mulai mempersiapkan berkas, wajib untuk mempelajari booklet yang diterbitkan di website LPDP. Isi dari buku panduan itu kurang lebih akan sama dalam setiap batch tahun tersebut. Beberapa yang bertanya apa saja syarat dan caranya seperti apa itu belum pernah berkunjung ke websitenya. Proses ini melelahkan memang, tapi sebagai mahasiswa membaca dan riset merupakan kebiasaan yang wajib dimiliki bukan?
Hal yang pertama mungkin menjadi alasannya adalah tekad dan niat. Bulatkan tekad saya ingin mendapatkannya, tentu the law of attraction akan bekerja di sana. Tekad, niat yang baik dan visualisasi harapan akan menarik faktor eksternal dan internal mendukung kita untuk berjuang mendapatkannya.
Ketika melihat persyaratan berkas administrasi, cukup membuat diri overthinking hehe. Khususnya persyaratan sertifikasi bahasa Inggris. Memang hanya perlu sertifikat TOEFL ITP, tapi bagiku harga RP. 550.000 itu lumayan mahal. Bahkan itu bisa jadi uang jajan sebulan pas kuliah dulu. Selain itu sebelumnya belum pernah ikut tes TOEFL ITP, hanya prediction tes atau tes institusi saja. Di sini tentu overthinking bisa atau tidak mendapatkan skor minimal yang disyaratkan hanya satu kali tes saja.
Proses mendapatkan sertifikat ini bagiku sangat dramatis sekali. Kebetulan dulu saya bekerja di tempat yang menerapkan jam kerja baku, berangkat jam 06.45 dan sampai rumah jam 16.45 dengan jarak total pulang pergi sekitar 40 KM. Sungguh rasanya ingin selalu rebahan saat pulang bekerja, memang hayati. Akhirnya disusun proses belajar selama kurang lebih 1,5 bulan persiapan. Bermodal materi dari Kak Budi Waluyo dan aplikasi latihan soal dari playstore. Setiap hari belajar materi dan berlatih soal khususnya di structure dan written expression.
Saya ikut batch 2 di tahun 2021, dan tes diambil bulan Juni jadi tidak mepet kala itu untuk mendapatkan skor toefl untuk pendaftaran LPDP bulan Juli-Agustus. Saran untuk teman-teman disegerakan saja untuk mengambil toefl bagi yang belum pernah sama sekali. Ini untuk menjaga fokus dalam persiapan berkas lain, karena ada berkas yang lebih menantang untuk dipersiapkan. Ya esai.
Penulisan Esai dan Motivation Letter LPDP 2021
Berkas yang tidak kalah membuat urat kepala meregang adalah pengisian biodata, dokumen, mengisi deskripsi diri dan membuat esai. Pentingnya kamu membaca buku panduan sampai paham dan hafal, akan memudahkan di proses pemberkasan. Pemberkasan ini tidak kalah membuat anxiety karena banyak yang harus kamu isi. So, perhatikan betul berkas yang kamu lampirkan itu lengkap, asli dan berbentuk pdf sesuai petunjuk.
Selain itu proses refleksi ke dalam diri merupakan hal yang wajib kamu lakukan. Perenungan seperti mengulas balik apa saja yang menjadi kekurangan kelebihanmu, capaian apa saja yang membuatmu merasa bangga atau merasa di titik terendah dan sebagainya. Dan dicatat. Serius deh karena ide yang hanya disimpan kadang lupa. Meski ingat biasanya “Rasa” atau tone yang didapat bakal berbeda. Coba deh.
Untuk esai kontribusi untuk Indonesia, dulu saya mempersiapkan ini jujur dari batch 1 dibuka. Meski memang niat daftar di batch 2. Ini bagi saya perjalanan yang perlu ditempuh karena esai merupakan ujung tombak yang kita punya, selain syarat lainnya. Coba bayangkan saja, di esai itu kita jelaskan secara terstruktur siapa diri kita, keresahan apa yang kita rasakan khususnya di Indonesia. Kemudian kontribusi apa yang sudah dilakukan setidaknya untuk menginisiasi hingga akhirnya kamu harus kuliah S2. Tentu di sini, argumen yang kamu tawarkan harus bisa meyakinkan panitia seleksi.
Ada beberapa yang bilang bahwa kalau di seleksi administrasi lengkapi saja persyaratannya. Memang benar, tetapi untuk esai nantinya bakal dikonfirmasi dan digali ketika kamu maju ke tahap interview. Mengaitkan antara keresahan atau masalah urgen di Indonesia dengan apa yang sudah kamu lakukan, apa yang akan kamu lakukan ke depannya dan program studi serta kampus tujuan memiliki kaitan yang kuat.
Berikut saya lampirkan kiat untuk esai berdasarkan pengalaman pribadi secara ringkas
Mulai dari perkenalan, isu yang diangkat dijelaskan secara fenomena real dan data penelitian, urgensi masalah tersebut seperti apa. Capaian atau kontribusi akademis atau non akademis menangani isu tersebut dan evaluasi dari capaian tersebut apa yang kurang sehingga perlu S2 dan untuk memaksimalkan kontribusi bisa didapat dengan kuliah. Rencana kuliah di mana, apa yang akan dipelajari, dan kira-kira hasil apa yang akan didapatkan ketika belajar itu.
Kemudian bisa brief kampus tujuan bahwa program yang diambil dan kampus tujuan match dengan topik riset atau isu yang akan kita angkat. Selanjutnya overview harapan Indonesia di masa mendatang seperti apa. Peran yang akan kamu ambil sebagai apa untuk mewujudkan harapan tersebut. Jangan lupa kaitkan dengan pengalaman yang dimiliki bahwa role dan cita-cita kamu itu realistis. Ini artinya step awal sudah kamu lakukan untuk berkontribusi lebih jauh.
Untuk lebih jelasnya akan saya buat artikel khusus untuk esai.
Tes Substansi Akademik
Setalah lulus pengumuman seleksi administrasi, tiba saatnya bagi pelamar tanpa LoA mengikuti tes potensi akademik. Tes ini sebenarnya bisa kita persiapkan dengan matang sehingga tidak ada kendala yang serius. Lain hal kalau misalnya kita tidak mempersiapkan dengan matang. Misalnya tidak mau belajar tes TPA atau menganggap remeh.
Seperti tes TPA pada umumnya, yang bakal dites dalam domain tes potensi seperti verbal, numerik atau kuantitatif dan penalaran. Jujur, banyak sekali yang menilai tes ini sangat sulit. Memang cukup sulit, tapi kamu tidak diharapkan benar semua yang penting lulus dalam passing grade. Lalu PG nya berapa? Itu tidak ada yang tahu tapi berdasarkan cerita, bagi pendaftar reguler dalam negeri minimal harus benar 50% lebih.
Tes Substansi Interview
Untuk tahun 2021 dan 2022 hanya ada tiga macam tes. Tes interview atau tes substansi ini merupakan tes terakhir sebelum dinyatakan sebagai calon penerima beasiswa. Dibandingkan dengan tes sebelumnya, tes ini sangat menentukan sekali. Karena sistem seleksinya sistem gugur di setiap proses artinya kalau misalnya kamu ga lolos dalam tahap ini berarti gugur sudah perjuangan di periode itu. Lebih pahitnya lagi kalau mendaftar di batch 1 harus ikut di tahun berikutnya tidak bisa ikut di batch 2 apabila gagal dalam seleksi ini. Selain itu, tidak terduganya interviewer menjadi tantangan tersendiri di sesi ini.
Banyak sekali hal-hal yang tidak bisa diprediksi dalam sesi ini. Mungkin syarat yang harus kamu persiapkan adalah dengan memahami esai yang dibuat dan merefleksikannya. Selanjutnya latihan dan bergabung dengan grup latihan di kanal yang ada awardee sebelumnya. Mungkin bisa sedikit memberikan gambaran, tapi memang tidak sepenuhnya bakal sama apa yang setiap orang alami. Selain itu akan saling mengoreksi dan saling memberikan masukan.
Selain berlatih, beberapa hal yang mungkin bisa kamu lakukan seperti menuliskan poin penting yang akan kamu jawab ketika interview nantinya. Beberapa contoh pertanyaan mungkin bisa kamu dapatkan di telegram, discord atau pelamar lainnya. Kamu coba buat outline hanya poin jawaban kamu saja. Ini akan membantu kamu supaya menjawab dengan terstruktur tidak loncat ke mana-mana. Sehingga akan mudah dipahami oleh interviewer nantinya.
Berusaha juga untuk menyampaikan poin penting di awal atau gagasan pokok yang berusaha rekan jelaskan. Ini karena waktu yang terbatas dan perlu jawaban yang lugas di beberapa pertanyaan. Jangan lupa juga untuk menjawab tidak hanya berdasarkan data atau fakta, tapi kamu juga bisa menyisipkan pengalaman subjektif. Ini sebagai penguat saja bahwa rekan-rekan memiliki emosional yang kuat atau kecerdasan emosi yang baik.
Berikut link penting: LPDP Login, LPDP Booklet, Bantuan LPDP
Bagi kamu yang memiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di website ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamat email berikut ini: arifbudimanalfariz@gmail.com
Kata kunci: pengalaman seleksi LPDP daring. Seleksi beasiswa LPDP 2021. Tips lolos seleksi LPDP. Seleksi LPDP dalam negeri. Pengalaman lolos seleksi substansi LPDP.
0 Komentar