Pendahuluan
Kali ini saya teringat suatu hal untuk mengulas buku Totto Chan. Dari namanya saja mungkin sudah pada tahu asal buku Totto-chan bagi yang pernah nonton dorama, anime, atau TV series tentang negara tersebut. Buku ini bukan sebuah komik atau cerita-cerita pengantar tidur anak-anak seperti majalah bobo. Ada yang tertarik dengan resensi buku totto chan ini?
Menurut saya, buku ini mirip dengan “Botchan” karya Natsume Soseki yang bergelut dalam bidang pendidikan. Namun tentunya ada banyak perbedaan dari kedua buku tersebut. Mungkin di lain kesempatan saya akan juga mengulas buku Botchan. Yuk baca lebih jauh artikel Cerminan Perlakuan Pada Anak Spesial Dalam Pendidikan – Resensi Buku Totto Chan Gadis Cilik Di Jendela di sini.
Baca juga: Melatih Untuk Mengurangi Emosi dan Pikiran Negatif Secara Praktis – Resensi Buku Filosofi Teras
Yang menjadi menarik dari Buku ini adalah setting pendidikan di Jepang ketika masa perang dunia II. Bagaimana cerminan atau persepsi masyarakat pada perang dan keadaan pendidikan Jepang ketika masih menganut fasisme. Di samping itu, perlakuan seorang pengajar kepada siswanya diungkapkan secara gamblang oleh penulisnya.
Lebih tepatnya buku ini merpakan ulas balik kisah perjalanan dan pengalaman Tetsuko Kuroyanagi ketika masih duduk di sekolah dasar. Ketika itu Tetsuko yang menganggap dirinya Totto-chan kesulitan menyesuaikan dengan lingkungan sekolahan. Karenanya guru sekolah melaporkan pada Ibunya, sehingga beberapa kejadian yang mengubah hidup Totto-chan terjadi setelahnya.
Cerminan Perlakuan Pada Anak Spesial Dalam Pendidikan – Resensi Buku Totto Chan Gadis Cilik Di Jendela
Informasi Buku
Judul Buku : Totto-Chan Gadis Cilik di Jendela (Indonesia); Madogiwa no Totto-chan (Original)
Penulis : Tetsuko Kuroyanagi
Perancang : Chihiro Iwasaki
Genre : Sastra Anak; Autobiografi
Bahasa : Jepang (Asli)
Penerbit : Kodansa Publisher Ltd (Japan); Gramedia (Indonesia)
ISBN : 9784770020673
Biografi Penulis
Tetsuko Kuroyanagi lahir tanggal 9 Agustus 1933 di Nogisaka, Tokyo. Kuroyanagi merupakan seorang aktris, tamu talk show, penulis buku anak-anak, advisor untuk World Wide Fnd For Nature, dan duta untuk UNICEF (Wikipedia). Tetsuko Kuroyanagi memiliki nama pendek Totto-chan, yang mana nama ini terbentuk karena Tetsuko leih mendengar dirinya dipanggil Totto-chan. Ini seperti yang dipaparkan dalam bukunya juga.
Kuroyanagi membuat sebuah foundation yanng bernama Totto Foundation, nama ini diambil dari bukunya pula. Foundation ini secara profesional untuk menangani anak yang memiliki tuna runggu, dan implementasi visi Kuroyanagi untuk membuat teater bagi anak tuna runggu.
Baca juga: Makna Sebuah Keluarga dan Hidup dengan Boneka – Resensi Buku The Puppeteer
Kehidupan awalnya yaitu Kuroyanagi masuk ke sekolah dasar Tomoe atau Tomoe Gakuen, yang mana sekolah ini diulas dalam buku ini. Setelah itu dia belajar di Tokyo College of Music dan fokusnya di opera.
Pada tahun 1980an dan 1990an, dia banyak mengunjungi negara-negara berkembang di Asia dan Afrika untuk misi baik membantu anak-anak yang menderita dari bencana dan perang. Ini untuk menyadarkan dunia internasional pada keadaan anak-anak di negara yang miskin (Goodreads)
Ulasan Buku dan Pesannya
Buku ini dituturkan dengan alur maju yang mana serangkaian kehidupan Kuroyanagi atau Totto-chan sebagai tokoh utamanya. Bercerita ketika masa sekolah dasarnya yang mana sampai ke Tomoe Gakuen dan bertemu dengan gurunya Sosaku Kobayashi. Sebelum ke Tomoe Gakuen, Totto-chan pernah bersekolah di Sekolah dasar lain namun dikeluarkan karena Totto-chan dianggap “menganggu”.
Seperti membuka,tutup terus mejanya, berdiri di jendela untuk melihat dan menunggu pemusik jalanan ketika guru sedang mengajar, sehingga membuat Totto-chan harus pindah sekolah. Namun, karena ibunya yang begitu telaten dan memperlakukan baik Totto-chan dia tidak memberi tahukan alasan mengapa harus pindah ke sekolah lainnya.
Baca juga: Belajar Mecintai Saudara Sebangsa Indonesia – Resensi Mencari Sila Kelima Oleh Audrey Yu Jia Hui
Kehidupan selanjutnya berfokus di sekolah Tomoe atau Tomoe Gakuen. Bangunan sekolah ini berada di gerbong kereta. Awalnya Totto-chan bertemu dengan Kobayashi yang merupakan sang kepala sekolah. Kobayashi merupakan kepala sekolah yang sudah pernah belajar di Eropa dan berkeliling untuk membuat sebuah pendidikan yang ramah bagi anak-anak. Dalam bukunya dijelaskan juga bahwa anak-anak akan tumbuh dengan baik jika dipengaruhi atau diperlakukan dengan semestinya oleh orang dewasa.
“Semestinya” disini dalam artian kita harus mencintai mereka dan mengetahui tahapan perkembangannya. Seperti yang ditunjukan Kobayashi yang pertama kali berjumpa dengan Totto-chan dia mendengarkan Totto-chan bercerita selama empat jam sampai Totto-chan kebingungan mau bercerita apa lagi. Contoh lainnya yaitu ketika Kobayashi menegur atau memarahi seorang guru yang secara tidak sengaja membuat sakit hati, dalam pandangan Kobayashi, dengan cara tidak dilihat oleh para siswanya. Kobayashi menegur guru Tomoe di dapur rumahnya. Namun ini terdengar oleh Totto-chan yang tidak sengaja mengupingnya.
Baca juga: Nestapa, Khianat dan Genderang Jihad di Abad Pertengahan – Resensi Ain Jalut; Melawan Mitos Hulagu
Dalam buku ini pula ditulis idealisme pendidikan yang dianut oleh Kobayashi yang memberikan kebebasan pada anak untuk memulai pelajaran dengan yang ia sukai terlebih dahulu. Sehingga anak-anak tahu apa yang mereka sukai, dan di siang hari harus membawa sarapan setidaknya memenuhi “Yang dari lautan dan yang dari pegunungan”. Ketika di sore hari nya, para siswa bebas melakukan apapun atau ada waktu khusus untuk mereka. Ditambah, ketika belajar tanaman, Kobayashi langsung mendatangkan petani secara langsung.
Meskipun begitu, jika ditelaah secara normatif ada yang kurang dalam buku ini, seperti dalam salah satu chapternya. Dan untuk bentuk fisik buku ini sangat bagus namun ada penuturan yang tidak tamat, artinya jalan cerita tidak diselesaikan dalam satu chapter itu. Dan juga gambaran tentang masa perangnya harus diperdetail lagi supaya menyadarkan betapa merugikan warga yang tidak berdosa dari perang tersebut. Allah a’lam.
Link Download
Download Totto-chan Indo : [Google Drive]
Diharapkan kepada pembaca yang arif untuk membeli yang aslinya dari penerbit yang bersangkutan, dan jadikan ini hanya sebagai sebuah referensi awal untuk mengenal buku Totto-chan.
Serial lainnya dari Tetsuko Kuroyanagi
- Totto-Chan’s Children: A Goodwill Journey to the Children of the World.
- Chiisai Toki Kara Kangaete Kita Koto.
Daftar Pustaka
- Totto-Chan
- English Wikipedia/wiki/Tetsuko_Kuroyanagi
- Goodreads/Author/Tetsuko_Kuroyanagi
- IMDb.
Penutup
Untuk kali ini dicukupkan sekian, semoga ini bisa memotivasi dan memberikan wawasan bagi para pembaca. Sehingga, lebih aware tentang perkembangan seorang anak dan lebih menghargai serta memperlakukan dengan tepat anak-anak yang memiliki kemampuan spesial. Karena, tidak ada yang meminta dilahirkan berbeda dari kebanyakan anak rata-rata. Karenanya perlu perlakuan yang tepat dari orang dewasa yang lebih dulu ada di lingkungan sekelilingnya.
Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang berpotensi, namun kita belum menggalinya saja. Juga menyadarkan bahwa peperangan membuat semua orang menderita, baik pihak yang menang dan kalah. Terlebih dalam pihak yang kalah, dampaknya pada anak-anak terutama akan terus membekas dan menjadi memori yang terajut dalam otaknya. Dan juga aktivitas generasi penerus bangsa dan pemimpin masa depan akan terkotori oleh doktrin dan kejadian perang.
Bagi kamu yang memiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di blog ini, kamu bisa mengirimkan itu ke : aripviker@gmail.com.
0 Komentar
Trackbacks/Pingbacks